Site icon thebatterysdown

Menkomdigi Usulkan Tambahan Anggaran Rp 12,6 T Demi Internet Cepat

Menkomdigi Usulkan Tambahan Anggaran Rp 12,6 T Demi Internet Cepat | Teknologi

08 Juli 2025Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Viada Hafid kembali menjadi sorotan setelah Menkomdigi usulkan tambahan anggaran sebesar Rp 12,6 triliun ke DPR. Usulan tersebut disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta hari ini. Meutya menegaskan tambahan anggaran ini penting guna mempercepat pembangunan infrastruktur digital, terutama memperluas akses internet ke berbagai wilayah terpencil sekaligus memperkuat riset serta pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Rencana ini mendapat perhatian besar karena sejalan dengan agenda transformasi digital nasional yang tengah dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurut Meutya, tambahan anggaran tersebut akan digunakan secara spesifik untuk beberapa program strategis, termasuk penyediaan jaringan internet broadband di desa-desa tertinggal dan pembangunan pusat inovasi kecerdasan buatan.

Target Utama Anggaran Rp 12,6 Triliun

Dalam pemaparannya kepada DPR, Meutya Viada Hafid menjelaskan secara rinci target utama dari tambahan anggaran ini. Ia mengungkapkan sekitar 70% dari total anggaran akan dialokasikan untuk memperluas jaringan internet cepat di lebih dari 5.000 desa di berbagai provinsi, khususnya wilayah timur Indonesia yang selama ini masih kesulitan mendapatkan akses internet yang layak.

Selain itu, Meutya menyebutkan bahwa 30% sisanya akan difokuskan untuk membangun pusat riset dan pengembangan kecerdasan buatan yang tersebar di beberapa universitas dan lembaga riset terkemuka. Menurutnya, pengembangan AI merupakan investasi jangka panjang yang akan membantu Indonesia mengejar ketertinggalan dalam revolusi industri 4.0.

Dorong Pemerataan Akses Digital

Pemerintah menilai kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan masih menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan Menkomdigi usulkan anggaran ini, Meutya berharap kesenjangan tersebut dapat segera teratasi melalui peningkatan infrastruktur digital.

Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa internet cepat bukan lagi sekadar kebutuhan sekunder, melainkan hak dasar masyarakat yang harus terpenuhi secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Ia optimistis program ini mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di daerah terpencil melalui digitalisasi ekonomi lokal.

Pengembangan Kecerdasan Buatan untuk Dukung Inovasi Lokal

Selain pemerataan akses internet, Komdigi juga fokus pada pengembangan kecerdasan buatan. Menurut Meutya Viada Hafid, AI akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi digital di masa depan. Oleh karena itu, anggaran tambahan akan dimanfaatkan untuk mendukung inovasi lokal melalui pusat riset AI yang akan didirikan di berbagai daerah.

Dengan hadirnya pusat-pusat riset ini, Meutya meyakini akan tercipta kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri teknologi dalam mengembangkan produk-produk AI yang sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia. Selain itu, diharapkan muncul lebih banyak startup berbasis AI yang mampu bersaing secara global.

Respons Anggota DPR terhadap Usulan Menkomdigi
tambahan anggaran

Dalam rapat kerja ini, tanggapan anggota DPR khususnya Komisi I DPR RI cukup beragam terhadap usulan Menkomdigi. Sebagian besar anggota mendukung penuh usulan tersebut dengan alasan bahwa Indonesia sangat membutuhkan percepatan pembangunan infrastruktur digital untuk mendukung ekonomi masa depan.

Namun, sejumlah anggota juga meminta Menkomdigi agar memastikan transparansi anggaran digital yang diajukan, sehingga penggunaannya dilakukan secara terbuka dan akuntabel. Mereka menyoroti pentingnya pengawasan anggaran Komdigi secara ketat, agar dana tersebut benar-benar tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Dorong Transparansi Anggaran

Menanggapi masukan dari DPR, Meutya Viada Hafid berjanji akan memperkuat pengawasan internal dalam penggunaan anggaran tersebut. Ia juga memastikan bahwa Komdigi akan bekerja sama dengan berbagai lembaga pengawas dan auditor independen untuk menghindari potensi penyalahgunaan dana.

Menurut Meutya, transparansi dan akuntabilitas menjadi prioritas dalam setiap program yang dijalankan oleh kementeriannya. Ia juga berkomitmen melaporkan perkembangan secara rutin kepada DPR guna memastikan pencapaian target secara optimal.

Kesimpulan: Harapan Baru di Era Digital

Usulan Menkomdigi mengenai tambahan anggaran sebesar Rp 12,6 triliun ini bukan sekadar angka belaka, tetapi membawa harapan baru bagi pemerataan akses digital di Indonesia. Meutya Viada Hafid optimistis bahwa melalui tambahan anggaran ini, Indonesia tidak hanya mampu mempercepat akses internet di daerah-daerah terpencil, tetapi juga akan mampu menjadi pemain utama dalam bidang kecerdasan buatan.

Di sisi lain, sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat dalam mengelola tambahan anggaran tersebut menjadi kunci keberhasilan implementasi program ini. Jika berhasil, dampak positifnya tak hanya terasa secara ekonomi, namun juga dalam berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, hingga sosial budaya. Dengan begitu, tambahan anggaran yang diusulkan ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan digital Indonesia secara merata dan inklusif.

Exit mobile version