13 Agustus 2025 – Kenaikan tarif impor sebesar 19% yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap produk dari Indonesia berpengaruh pada industri alat kesehatan di tanah air. Direktur Operasional PT Jayamas Medica Industri, Leonard Hariadi Hartanto, mengungkapkan bahwa meskipun tantangan ini ada, produk alat kesehatan OMED semakin diminati oleh konsumen karena menawarkan kualitas yang tinggi dengan harga yang kompetitif.
Selama paruh pertama tahun 2025, OMED, yang berfokus pada manufaktur dan distribusi alat kesehatan serta perlengkapan kesehatan rumah tangga di bawah merek OneMed, berhasil mencatatkan pendapatan mencapai Rp925,8 miliar. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 5,25% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan laba bersih mencapai Rp154,7 miliar. OMED optimistis dapat mencapai total penjualan sebesar Rp2 triliun pada akhir tahun 2025, didorong oleh proyeksi peningkatan anggaran belanja kesehatan pemerintah.
Di sektor ekspor, meskipun kontribusi OMED baru mencapai 5%, terdapat tren peningkatan yang positif seiring dengan perubahan kebijakan dagang antara AS dan China. OMED mencatat adanya peluang bagi peningkatan permintaan alat kesehatan dari AS, mengingat banyak importir yang mencari alternatif untuk memenuhi pasokan, mengalihkan perhatian dari China ke negara-negara lain seperti Indonesia.
Strategi industri alat kesehatan dalam menghadapi situasi ini menjadi fokus diskusi, di mana Leonard Hariadi Hartanto membahas lebih lanjut mengenai dampak perang dagang dan langkah-langkah yang diambil OMED dalam program yang disiarkan baru-baru ini.