24 Agustus 2025 – Sektor ekonomi kreatif di Indonesia terus mengalami perkembangan pesat dan menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), lebih dari 26 juta orang bekerja di sektor ini pada tahun 2024. Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa industri kreatif telah terbukti menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, khususnya di kalangan generasi muda.
Dalam acara International Conference of Infrastructure (ICI) 2025 yang berlangsung di Jakarta, Riefky menegaskan pentingnya sektor ini dalam menciptakan lapangan kerja, dengan 82,6 persen di antaranya dapat diakses oleh berbagai kelompok umur. Penambahan nilai ekonomi sektor ini juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dari Rp 700 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 1.532 triliun pada tahun 2024. Selain itu, nilai ekspor pada periode yang sama meningkat 67%, dari USD 15 miliar menjadi USD 25,10 miliar.
Riefky lebih lanjut menjelaskan bahwa program dan pendanaan dalam sektor ekonomi kreatif difokuskan pada penciptaan lapangan kerja yang berkualitas. Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah sejak 2017 mencakup pembangunan infrastruktur, penerapan regulasi seperti UU Nomor 24 Tahun 2019, serta penyediaan ruang kreatif di berbagai daerah.
Ke depan, ia percaya bahwa fondasi infrastruktur yang kuat, ditopang oleh talenta terampil dan ekosistem inklusif, akan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. Sebagai bagian dari strategi ini, program unggulan ASTA EKRAF berfokus pada penguatan kapasitas talenta dan pengembangan industri kreatif. Program ini bertepatan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan oleh pemerintah, yang akan diangkat dalam acara #DemiIndonesiaWujudkanAstaCita pada 26 Agustus 2025, guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya sektor ini dalam pembangunan nasional.