07 Juli 2025 – Harga minyak dunia kembali menunjukkan tren penurunan setelah produksi OPEC+ naik dalam jumlah besar pada awal Juli ini. Keputusan peningkatan produksi minyak global yang diambil OPEC+ tersebut, secara langsung mempengaruhi harga minyak dunia yang sempat stabil dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut keterangan Sekretaris Jenderal OPEC, Haitham Al-Ghais, keputusan menaikkan produksi diambil guna memenuhi meningkatnya permintaan global serta mengantisipasi tekanan inflasi di sejumlah negara. Akibatnya, harga minyak jenis Brent mengalami penurunan hingga mencapai kisaran 74,5 dolar AS per barel, sementara WTI tercatat turun ke level 69,2 dolar AS per barel.
Di Indonesia, dampak dari produksi OPEC+ naik ini mulai terasa di pasar domestik. Harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis nonsubsidi mengalami penyesuaian di beberapa wilayah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon, Inarno Djajadi, mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi fluktuasi harga.
Inarno menambahkan, meski harga minyak global turun, volatilitas pasar tetap tinggi. Oleh sebab itu, masyarakat diminta tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan ekonomi, terutama bagi pelaku usaha yang kegiatan operasionalnya sangat bergantung pada harga bahan bakar.
Sementara itu, sejumlah warga mengaku masih menunggu apakah penurunan harga minyak dunia ini bisa segera berdampak pada turunnya harga bahan pokok lainnya di Indonesia. Mereka berharap pemerintah sigap mengantisipasi perubahan tersebut agar tidak memberatkan konsumen dalam negeri.