18 July 2025 – Menter Agama Indonesia, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa sebanyak 447 jemaah haji asal Indonesia telah meninggal dunia di Arab Saudi selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Menurutnya, Indonesia menjadi negara dengan jumlah jemaah haji yang wafat terbanyak, yakni mencapai 14 persen dari total angka kematian jemaah haji di negara tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan dalam penutupan operasional penyelenggaraan haji di Jakarta, pada 14 Juli 2025.
Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mohammad Imran, menambahkan bahwa selama musim haji, sekitar 1.710 jemaah Indonesia dirawat inap karena berbagai penyakit, dengan pneumonia, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis menjadi diagnosis paling umum. Data farmasi menunjukkan penggunaan obat-obatan, terutama tablet flu batuk kombinasi, mencapai total 12.396 layanan.
Sejak 8 Juni 2025, tercatat 175 anggota jemaah Indonesia wafat, dengan banyak yang berjuang melawan penyakit jantung, kelainan pernapasan, dehidrasi, dan infeksi berat yang menyebabkan gagal organ. Di tengah laporan ini, penting bagi jemaah, terutama lansia, untuk menjaga kesehatan mereka.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama, menekankan pentingnya vaksin Respiratory Syncytial Virus (RSV) untuk peserta haji berusia lanjut. Vaksin ini dapat mencegah infeksi saluran pernapasan yang sering menimpa kelompok rentan. Tjandra juga mencatat bahwa vaksinasi pneumonia dan influenza telah direkomendasikan bagi jemaah.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) telah mengidentifikasi berbagai faktor pemengaruh kesehatan jemaah, seperti perubahan suhu ekstrem dan kepadatan jemaah di tempat ibadah. Kesiapan fisik dan spiritual menjadi kunci untuk melaksanakan ibadah dengan aman.