Site icon thebatterysdown

Kronologi Demo 25 Agustus: Jurnalis Antara Terluka dalam Aksi

Kronologi Demo 25 Agustus: Jurnalis Antara Terluka dalam Aksi | Nasional

26 Agustus 2025 – Aksi demonstrasi yang berlangsung pada 25 Agustus 2025, diprakarsai oleh kelompok yang menyebut dirinya “Revolusi Rakyat Indonesia,” menarik perhatian publik melalui media sosial. Mereka mengajak partisipasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk buruh, petani, dan mahasiswa, untuk turun ke jalan.

Tuntutan utama mereka mencakup pengusutan kasus dugaan korupsi yang melibatkan keluarga mantan Presiden Joko Widodo serta pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam pernyataan yang disebarluaskan, mereka mendesak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah.

Meski sejumlah kelompok masyarakat, seperti komunitas Bareng Warga, menyatakan ketidakikutsertaan mereka dalam demonstrasi ini, menyoroti potensi tidak organiknya massa yang berpartisipasi. Beberapa pihak mempercayai bahwa narasi di sekitarnya mencurigakan, terutama dengan munculnya akun kebangkitan yang berubah mendukung tindakan demonstratif.

Di lapangan, tindakan demonstrasi berlangsung dengan ketegangan yang tinggi. Polisi melakukan tindakan tegas untuk membubarkan massa yang berusaha menerobos barikade di sekitar Gedung DPR. Penggunaan gas air mata dan meriam air menjadi bagian dari upaya pengendalian situasi saat para demonstran melemparkan batu dan petasan.

Salah satu jurnalis yang meliput aksi tersebut juga mengalami insiden ketika ia dipukul oleh aparat keamanan. Ia mengaku bahwa meski menunjukkan identitas sebagai jurnalis, situasi menjadi kacau dan membahayakan.

Demonstrasi berlangsung hingga malam hari, dengan ketegangan yang tak kunjung mereda di beberapa lokasi. Meskipun istana belum melakukan pemantauan, menteri sekretaris negara mengklaim bahwa perhatian mereka terfokus pada peristiwa lain yang berlangsung di Istana Negara. Keberadaan ketua partai besar pun tidak memperlihatkan informasi tentang demonstrasi tersebut, menimbulkan pertanyaan mengenai ketidakpahaman beberapa pihak terkait situasi yang terjadi di lapangan.

Exit mobile version