Menlu AS Diminta Klarifikasi Legalitas Serangan Karibia di G7

Thebatterysdown.com – Pertemuan para menteri luar negeri G7 di Niagara Falls, Kanada, dipenuhi dengan ketegangan akibat pertanyaan mengenai legalitas serangan udara yang diluncurkan oleh Amerika Serikat terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat dalam perdagangan narkotika di wilayah Karibia. Beberapa negara anggota, termasuk Prancis, mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait operasi ini.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, mengkritik tindakan tersebut dengan menyebut bahwa akan menimbulkan ketidakstabilan di kawasan dan melanggar hukum internasional. “Kami mengamati dengan keprihatinan operasi militer di wilayah Karibia, yang dapat berdampak langsung pada lebih dari satu juta warga Prancis yang tinggal di sana,” katanya. Pernyataan ini muncul di tengah fokus pembahasan lain, seperti situasi di Ukraina dan konflik di Sudan.

Kritik terhadap Washington semakin menguat setelah Inggris mengumumkan penangguhan kerja sama intelijen dengan AS di Karibia, khawatir terlibat secara hukum jika serangan tersebut dianggap ilegal. Sejak awal tahun ini, militer AS telah melaksanakan sedikitnya 19 serangan yang mengakibatkan sekitar 75 korban jiwa.

Wakil Presiden AS, JD Vance, menolak kritik tersebut dengan menyatakan bahwa operasi itu bukanlah kejahatan perang. Di sisi lain, Presiden Donald Trump mendukung seluruh tindakan ini, menuduh Presiden Venezuela Nicolás Maduro sebagai ‘narco-teroris’ yang berkolaborasi dengan kartel narkoba. Sementara Maduro membalas dengan menyebut pemerintah AS berusaha menciptakan perang untuk menggulingkan pemerintahannya.

Dalam konteks ini, sejumlah ahli hukum internasional juga menyatakan bahwa serangan tersebut bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap hukum internasional. Pertemuan G7 tersebut tetap menekankan dukungan untuk Ukraina, namun tidak ada langkah konkret baru yang diumumkan terkait dengan konflik yang berlangsung di Sudan.