Thebatterysdown.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa program kredit industri padat karya (KIPK) menawarkan kesempatan signifikan bagi pengusaha industri kecil menengah (IKM) untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi mereka. Menurutnya, skema pembiayaan yang dirancang ini, yang berfokus pada beberapa sektor, diharapkan dapat memberikan dampak langsung terhadap produktivitas usaha.
Agus menyebutkan bahwa sektor yang berhak menerima KIPK mencakup industri makanan dan minuman, tekstil, pakaian jadi, serta produk kulit dan alas kaki. Tujuan dari program ini adalah untuk mendukung revitalisasi mesin produksi dan memperkuat posisi industri nasional di pasar internasional. Ia menegaskan bahwa sektor-sektor tersebut memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Meskipun program ini memiliki banyak potensi, Agus mencatat bahwa tingkat pemanfaatan KIPK masih rendah karena kurangnya kesadaran di kalangan pelaku industri. Hal ini mendorong Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, Reni Yanita, untuk menekankan pentingnya sosialisasi agar semua pemangku kepentingan dapat mengakses manfaat dari KIPK.
Reni menjelaskan kriteria bagi perusahaan yang ingin mengajukan KIPK, yaitu harus memiliki minimal 50 tenaga kerja dan memenuhi persyaratan administratif tertentu. Dia juga mengajak pemerintah daerah untuk aktif membantu pendataan pelaku IKM dan memberikan dukungan teknis agar akses pembiayaan semakin inklusif.
Kedepannya, sektor perbankan diharapkan dapat mempercepat proses penilaian kelayakan dan memperluas jangkauan layanan ke daerah-daerah industri padat karya. Reni menekankan bahwa keberhasilan program KIPK tidak hanya tergantung pada regulasi, tetapi juga pada kolaborasi antara berbagai instansi terkait.
![Menperin: KIPK Berikan Peluang untuk IKM Tingkatkan Produksi | thebatterysdown [original_title]](https://thebatterysdown.com/wp-content/uploads/2025/11/1000509024.jpg)