23 Agustus 2025 – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Immanuel Ebenezer, yang dikenal sebagai Noel, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Ketenagakerjaan. Penetapan ini terjadi pada Jumat, 22 Agustus 2025, bersamaan dengan pemecatannya dari posisi Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
Kejadian ini mengejutkan masyarakat, mengingat Noel sebelumnya dikenal aktif dalam memberantas praktik nekat perusahaan yang menahan gaji dan ijazah pegawai. Ia sering melakukan inspeksi langsung ke lapangan untuk menegakkan hak-hak pekerja.
Noel, pria kelahiran Riau pada 22 Juli 1975, memulai karier politiknya di Partai Gerindra pada tahun 2023. Sebelum terjun ke dunia politik, ia pernah menjadi pengemudi ojek online pada tahun 2016, sebuah pengalaman yang sering ia bagikan. Dalam sebuah dialog di kantor Grab, Noel mengungkapkan bagaimana ia pernah menggunakan surat nikahnya sebagai jaminan saat mendaftar sebagai driver.
Karirnya melejit setelah ia berperan sebagai relawan dalam kampanye presiden Joko Widodo pada 2019. Berkat loyalitas tersebut, ia diangkat sebagai Komisaris Utama di PT Mega Eltra meskipun jabatannya hanya bertahan sekitar sembilan bulan. Di tahun 2024, ia mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat namun gagal meraih kursi.
Menjelang Pemilu 2024, Noel mengalihkan dukungan politiknya dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto dan membentuk kelompok relawan Prabowo Mania, yang berujung pada kemenangan Prabowo dalam pemilihan presiden. Ia kemudian dilantik sebagai wakil menteri serta komisaris di PT Pupuk Indonesia.
Namun, pada 20 Agustus 2025, Noel ditangkap KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan terkait pemerasan untuk pengeluaran sertifikat K3. Praktik ini diduga sudah berlangsung sejak 2019. KPK menyebutkan Noel meminta imbalan hingga Rp 3 miliar serta benda berharga lainnya.