Thebatterysdown.com – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres berkepanjangan dan kurang tidur dapat memengaruhi kualitas sperma pada pria. Menurut Christian Christoper Sunnu, dokter spesialis andrologi dari EKA Hospital BSD, stres kronis yang berlangsung lebih dari enam bulan berdampak negatif terhadap hormon kesuburan.
Christian menjelaskan bahwa stres dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dan prolaktin, sehingga menekan produksi hormon penting seperti hormon perangsang folikel (FSH), hormon luteinizing (LH), dan testosteron. “Ketiga hormon ini saling berkaitan dan berperan penting dalam kesuburan pria,” ungkapnya pada Kamis, 18 September 2023.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kondisi meningkatnya kortisol dan prolaktin akan mengakibatkan penurunan kadar testosteron, FSH, dan LH. Hal ini tentunya berkaitan erat dengan kualitas sperma yang dihasilkan. Selain faktor stres, kurang tidur juga turut berkontribusi dalam penurunan kualitas sperma. Christian menyebut, pria seharusnya mendapatkan waktu tidur sekitar 8,5 jam per malam, namun banyak yang hanya tidur 4 hingga 5 jam.
Ia menekankan pentingnya tidur yang cukup. “Tidur merupakan tabungan bagi tubuh. Jika tidak cukup, tubuh akan mengalami kelelahan kronis yang berdampak pada perbaikan sel, termasuk sel testis,” jelasnya.
Tanpa perbaikan yang memadai, sel-sel di dalam tubuh, termasuk yang terdapat di testis, dapat kehilangan kemampuan untuk mendetoksifikasi racun, menyebabkan akumulasi racun yang pada akhirnya merusak kualitas sperma. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian terhadap kesehatan mental dan pola tidur untuk menjaga kesuburan pria.