Musibah: Ketentuan Allah atau Dampak Dosa Manusia?
20 Agustus 2025 – Pertanyaan mengenai apakah musibah merupakan ketentuan Allah atau akibat dari perbuatan dosa manusia sering kali muncul dalam diskusi di kalangan umat Muslim. Dalam konteks ini, Allah SWT menegaskan bahwa segala musibah yang dialami merupakan hasil dari tindakan mereka sendiri. Hal ini tercermin dalam surat Asy-Syuuraa ayat 30, yang menjelaskan bahwa semua musibah menimpa manusia disebabkan oleh perbuatan mereka, dan Allah juga memberikan pengampunan atas banyak kesalahan.
Tafsir As-Sa’di mengungkapkan bahwa tidak ada satu pun musibah yang menimpa seseorang—baik itu berupa penyakit, kehilangan harta, atau hal-hal yang dicintai—kecuali disebabkan oleh dosa yang pernah dilakukan. Dalam penjelasannya, Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di menekankan bahwa Allah tidak menganiaya hamba-Nya; sebaliknya, manusia yang menciptakan kerugian bagi diri mereka sendiri. Jika Allah menerapkan hukuman segera, tidak akan tersisa makhluk hidup di muka bumi ini.
Selanjutnya, Syaikh Al-Baghawi dalam tafsirnya mengutip perkataan Ikrimah, seorang tabi’in yang berkata bahwa musibah yang menimpa seorang hamba, baik ringan maupun berat, adalah bentuk pengampunan Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Musibah juga bisa menjadi sarana untuk mengangkat derajat seseorang, membawa mereka menuju keadaan yang lebih baik.
Dengan demikian, umat Muslim diingatkan untuk merenungkan tindakan mereka dan memahami bahwa setiap ujian, baik itu musibah atau kesulitan, memiliki hikmah dan merupakan bagian dari rencana Allah dalam kehidupan mereka.
Post Comment