Warisan Negatif Jokowi, Tantangan Awal Prabowo di 2024

[original_title]

Thebatterysdown.com – Tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dihadapkan pada tantangan besar, akibat warisan buruk yang ditinggalkan rezim sebelumnya. Pemerintahan baru ini tidak memulai dari nol, melainkan dengan tumpukan masalah seperti utang yang tinggi, proyek mangkrak, dan birokrasi yang tidak efisien.

Menurut data dari Kementerian Keuangan, utang pemerintah per Agustus 2024 mencapai Rp 8.461,93 triliun, setara dengan 38,49% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Situasi ini menjadi salah satu tantangan tersulit bagi Prabowo dalam menjalankan roda pemerintahan, yang dituntut untuk memperbaiki warisan yang bermasalah daripada hanya menciptakan program baru.

Salah satu proyek yang menjadi simbol warisan bermasalah adalah Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung. Proyek ini awalnya dipromosikan sebagai lambang kemajuan, namun saat ini menghadapi berbagai isu, termasuk lonjakan biaya konstruksi dari Rp 86 triliun menjadi lebih dari Rp 110 triliun. Pembiayaan proyek ini sebagian besar bersumber dari pinjaman dari China Development Bank dengan bunga sekitar 3,4% per tahun.

Pemerintah yang sebelumnya menyatakan bahwa proyek ini merupakan murni bisnis kini harus menanggung beban melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 4,3 triliun dan jaminan utang hingga Rp 8 triliun. Dampaknya, risiko keuangan negara kini melekat pada proyek tersebut. Dengan berbagai tantangan ini, Prabowo diharapkan dapat membuka jalan untuk reformasi yang lebih efektif dan mengatasi benang kusut yang ditinggalkan oleh pendahulunya, demi kebaikan bangsa.

Baca Juga  Kepala Perpusnas Soroti Pembaruan Perpustakaan di Era AI

Post Comment

You May Have Missed