Layanan BBM di Sumatera selama sepekan dan rencana kuota impor

[original_title]

Thebatterysdown.com – Berbagai peristiwa ekonomi terjadi sepanjang 8 hingga 14 Desember 2025, mencakup langkah PT Pertamina dalam mempercepat layanan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah bencana di Sumatera hingga rencana kuota impor yang akan ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pertamina Patra Niaga memanfaatkan SPBU mobile dan perangkat tambahan seperti canting untuk memenuhi kebutuhan BBM di daerah terdampak bencana. Corporate Secretary Pertamina, Roberth MV Dumatubun, menekankan bahwa prioritas utama adalah menunjang mobilitas masyarakat untuk pemulihan pascabanjir dan longsor di Sumatera.

Di sisi lain, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memastikan bahwa pembangunan kantor lembaga tinggi negara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN, yang berlokasi di Sepaku, Kalimantan Timur, berjalan sesuai rencana. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa delapan kontrak kerja untuk tahap kedua pembangunan telah ditandatangani.

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menginformasikan bahwa Peraturan tentang Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sedang direvisi. Dalam revisi tersebut, eksportir diwajibkan untuk menyimpan devisa di bank-bank milik negara agar dapat mendukung pasokan dolar domestik yang lebih baik.

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman juga merespons bencana di Sumatera dengan menyiapkan rencana relokasi dan pembangunan rumah bagi korban. Data sementara menunjukkan lebih dari 112 ribu unit rumah mengalami kerusakan berat akibat bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Akhir pekan depan, ESDM dijadwalkan akan memutuskan kuota impor BBM 2026 bagi perusahaan seperti Shell, BP, Vivo, dan ExxonMobil. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Laode Sulaeman, menyatakan keputusan diharapkan dapat memberikan kepastian bagi para pelaku usaha.

Baca Juga  Penampakan Barang Bukti dari Demo Ricuh Jakarta: Bom Molotov dan Petasan

Post Comment

You May Have Missed