Purbaya Menolak APBN untuk Whoosh, Danantara Mampu Mandiri

Thebatterysdown.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) yang dikenal dengan nama Whoosh. Purbaya menyatakan bahwa tanggung jawab terhadap pembiayaan utang tersebut sepenuhnya berada di BPI Danantara, lembaga pengelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki dana yang cukup.

Dalam pernyataan setelah rapat di Wisma Danantara, Jakarta, pada 15 Oktober 2023, Purbaya menegaskan bahwa Danantara telah menerima dividen dari BUMN yang berkisar antara Rp80-90 triliun. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk menutupi pembayaran tahunan yang mencapai Rp2 triliun untuk proyek kereta cepat. Meski begitu, Purbaya menambahkan bahwa pihak Danantara masih perlu mempelajari usulan terkait hal ini dan akan mengajukan rencana lebih lanjut kepada pemerintah.

Lebih lanjut, Purbaya menyatakan bahwa tidak terdapat klausul dalam perjanjian antara Indonesia dan Tiongkok yang mewajibkan pemerintah untuk menanggung utang proyek Whoosh. Ia menegaskan, “Posisi saya jelas, tidak ada keharusan pemerintah yang bayar.” Purbaya menyatakan keyakinan bahwa dengan struktur pembiayaan yang tepat, pihak Tiongkok tidak akan mengajukan keberatan.

Dalam kesempatan tersebut, Purbaya juga mengkritik pendekatan investasi Danantara yang dinilai terlalu konservatif karena lebih memilih menempatkan dana di obligasi pemerintah, bukannya pada proyek yang lebih produktif. Ia berharap agar Danantara dapat mencari solusi lebih inovatif dalam membiayai proyek-proyek yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Dengan pernyataan ini, Purbaya menegaskan bahwa tanggung jawab atas utang Whoosh kini berada di tangan Danantara, yang harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah pembiayaan tanpa melibatkan APBN.

Baca Juga  Bukti Transfer Bank Palsu Menggunakan AI Meningkat, Waspada Nasabah

Post Comment

You May Have Missed