BI Papua Barat Inovasi Pertanian Digital untuk Stabilitas Pangan

BI Papua Barat Inovasi Pertanian Digital untuk Stabilitas Pangan | Nasional

14 Agustus 2025 – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua Barat meluncurkan inisiatif digital farming untuk meningkatkan produktivitas petani dan menjaga stabilitas pangan di daerah. Deputi BI Perwakilan Papua Barat, Arif Rahadian, mengungkapkan hal ini dalam pelatihan yang bernama Pelatihan Usaha Tani Berkualitas (PETATAS), yang berfokus pada penerapan praktik pertanian yang baik.

Dalam program ini, para petani dilatih untuk memanfaatkan teknologi canggih, termasuk mekanisasi berbasis Internet of Things (IoT) untuk memantau kondisi cuaca dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk optimasi pengelolaan lahan. Arif menjelaskan bahwa BI juga berkolaborasi dengan peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menciptakan model bisnis dan teknologi pertanian yang dapat diadopsi di berbagai wilayah.

Penelitian mengenai model bisnis pertanian yang dapat diterapkan di daerah telah dilakukan oleh Departemen Inklusi Keuangan dan Hijau BI pusat. Digital farming ditargetkan untuk meningkatkan hasil panen melalui proyek percontohan. Arif menegaskan bahwa inovasi ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah, yang seringkali menyebabkan fluktuasi harga akibat cuaca ekstrem dan tingginya biaya logistik.

Menurut data yang dirilis oleh BI, inflasi di Papua Barat pada Juli 2025 mencapai 1,2 persen secara month-to-month, meningkat dibandingkan 0,58 persen di bulan Juni. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh tingginya harga komoditas hortikultura. Sementara itu, inflasi tahunan tercatat sebesar 0,43 persen, jauh di bawah target nasional 2,5 persen.

Arif menyatakan pentingnya pengendalian inflasi yang memerlukan kolaborasi semua pihak melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan mendorong masyarakat untuk berperan sebagai produsen pangan.

Baca Juga  Maluku Diguncang Getaran Hebat, Warga Diminta Tetap Waspada

Post Comment

You May Have Missed