Produksi Nikel dan Batu Bara Dikontrakkan Tahun Depan

[original_title]

Thebatterysdown.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa target produksi nikel dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2026 akan dikurangi. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan harga nikel serta komoditas batu bara. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta pada hari Jumat, Bahlil menjelaskan tujuan pemangkasan ini adalah untuk mengatur keseimbangan antara pasokan dan permintaan.

Penurunan harga batu bara menjadi salah satu faktor yang mendorong keputusan ini. Bahlil menyatakan bahwa saat ini, total volume batu bara yang diperdagangkan mencapai sekitar 1,3 miliar ton, dengan Indonesia berkontribusi hampir 50 persen atau sekitar 500-600 juta ton dari total tersebut. Akibatnya, harga batu bara mengalami penurunan signifikan.

Data menunjukkan bahwa harga batu bara acuan terus menunjukkan tren penurunan sejak awal November. Dari harga 109,74 dolar AS per ton pada akhir Oktober, jumlah tersebut menyusut menjadi 102,03 dolar AS per ton pada pertengahan November. Pada awal Desember, harga kembali turun menjadi 98,26 dolar AS per ton, jauh di bawah angka 114,43 dolar AS per ton yang tercatat pada November tahun lalu.

Bahlil menambahkan, pihaknya akan terus mengawasi perusahaan-perusahaan yang tidak mematuhi regulasi terkait produksi. Jika diperlukan, peninjauan kembali terhadap RKAB pun akan dilakukan untuk memastikan agar target produksi yang lebih rendah dapat membawa dampak positif terhadap harga komoditas di pasar. Keputusan ini diharapkan dapat mendukung kestabilan harga dan kelangsungan industri dalam jangka panjang.

Baca Juga  BRINS Kolaborasi dengan Perumda Bogor Tawarkan Asuransi Mikro

Post Comment

You May Have Missed