24 Juli 2025 – Harga jual emas di Pegadaian terus menunjukkan tren kenaikan yang konsisten. Kenaikan ini mencerminkan respons masyarakat terhadap ketidakpastian ekonomi global dan tekanan inflasi yang berkelanjutan. Masyarakat mulai memandang emas sebagai instrumen lindung nilai yang relatif aman dibandingkan aset lainnya.
Data terbaru menunjukkan bahwa emas batangan Antam dan UBS mengalami penyesuaian harga yang cukup signifikan. Faktor global seperti ketegangan geopolitik, pelemahan dolar AS, serta ekspektasi suku bunga The Fed turut mendorong harga emas dunia. Di tingkat domestik, permintaan emas meningkat seiring kekhawatiran terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah dan tingginya biaya hidup.
Kepala Departemen Riset Pegadaian, Luki Haryanto, menjelaskan bahwa lonjakan harga emas merupakan bagian dari siklus pasar yang wajar. “Kenaikan ini juga menjadi indikator bahwa masyarakat semakin sadar pentingnya diversifikasi aset. Emas menjadi pilihan karena likuid dan mudah diakses,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa harga emas tetap fluktuatif dan dipengaruhi banyak faktor eksternal. Investor disarankan untuk tetap mencermati tren jangka panjang dan tidak terpancing spekulasi jangka pendek. Bagi sebagian kalangan, emas kini bukan hanya simbol tabungan, tetapi juga alat perlindungan kekayaan.
Ke depan, tren harga emas diperkirakan masih akan menguat, terutama jika tekanan inflasi global belum mereda. Namun masyarakat diminta bijak, memastikan bahwa investasi dilakukan sesuai dengan tujuan dan profil risiko masing-masing.
Post Comment