Guru Sekolah Rakyat Mundur: Pandangan Abdul Mu’ti yang Menginspirasi

Guru Sekolah Rakyat Mundur: Pandangan Abdul Mu'ti yang Menginspirasi | Nasional

01 Agustus 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia mengonfirmasi bahwa pengunduran diri sekitar seratus guru dari program Sekolah Rakyat telah ditangani. Menteri Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa keputusan tersebut tidak berkaitan dengan isu upah atau insentif, melainkan lebih terkait dengan faktor lokasi yang terlalu jauh dari tempat tinggal para guru.

“Informasi ini telah disampaikan kepada Presiden dan koordinasi juga dilakukan dengan Kementerian Sosial,” ujar Mu’ti setelah menghadiri Rapat Koordinasi Nasional di Jakarta pada Kamis, 31 Juli 2025. Ia menambahkan bahwa telah ada pengganti untuk guru-guru yang mundur, dan Kementerian Sosial telah melaporkan hal ini kepada Presiden.

Mundurnya 143 guru dari program yang bertujuan memberikan akses pendidikan kepada anak-anak dalam keadaan rentan ini mengundang perhatian publik. Mu’ti meminta agar wartawan mendalami informasi lebih lanjut kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf agar narasi yang berkembang tidak menimbulkan kebingungan.

Menteri Sosial Gus Ipul mengonfirmasi bahwa semua guru yang mengundurkan diri telah diberi kesempatan untuk mengajukan pengunduran diri melalui aplikasi seleksi CASN di Badan Kepegawaian Negara. Ia menambahkan bahwa pengganti guru-guru yang mundur telah terekrut, dan sebagian besar dari mereka yang mengundurkan diri telah ditempatkan pada posisi berbeda yang lebih sesuai dengan lokasi domisili mereka.

Meskipun ada pengunduran tersebut, Gus Ipul meyakinkan bahwa proses belajar mengajar tidak akan terhambat, karena sebagian besar guru yang mundur berasal dari 23 titik Sekolah Rakyat yang belum beroperasi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan pendidikan tetap berjalan demi kemajuan anak-anak dari keluarga yang membutuhkan.

Baca Juga  Kementan Dukung MBG, BBPTU-HPT Baturraden Jadi Pusat Unggulan Nasional

Post Comment

You May Have Missed